Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

HIPNOTIS 9

5. Metode Binet dan Fere
Metode ini ialah untuk mendatangkan keadaan fascinasi (pesona). Metode ini kurang tepat jika dipakai sebagai cara penyembuhan pada umumnya, kar%ia mengandung terlalu banyak unsur perseorangan/ subyektif. Dan subyek (pasien) terpesona sedemikian rupa, sehingga pribadi

atau "aku" (ego) nya terdesak, dan is bertindak-tanduk otomatis. Berikut ini langkah-langkah berikutnya Langkah 1
Anda minta kepada subyek (pasien) supaya memandang mata kanan Anda, dan Anda kemudian memandang tajam-tajam tepat ke mata kiri pasien, pada jarak kira-kira 10 cm.
Langkah 2
Sementara itu, peganglah kedua tangan si subyek atau pasien.
Langkah 3
Dalam beberapa menit saja, wajah pasien akan sayu tak mengesankan apa-apa. Perhatikanlah terus.
Langkah 4
Pasien tak melihat apa-apa selain mata Anda, yang bagi pasien nampak bersinar-sinar cemerlang, dan pasien tertarik olehnya seperti jarum yang tertarik oleh magnet. Metode ini sering berhasil menghadapi pasien-pasien yang gila, bila metode-metode Iainnya gagal. Segala cara untuk menimbulkan keadaan hipnosa dibolehkan dalam menghadapi pasien gila, karena dengan menggunakan hipnotisme dan sugesti serangan-serangan kumat-gila bisa di lenyapkan dengan cepat, dan berbagai macam penyakit jiwa bisa disembuhkan.
Pada sisi penghipnotis, ada dua keberatan dalam cara ini: pertama, jika pasien membandel, dan kedua, jika Anda Ietih ada kemungkinan Anda malah dihipnotis oleh pasien. Ini pernah dialami Braiddan Liebau/t, kedua penghipnotis menjadi letih. Jika pasien bandel dan melawan:
a . Peganglah kedua tangan pasien dengan tangan kiri Anda


b. Usap perlahan-lahan jidatnya dengan tangan kanan Anda
c . Berilah    sugesti-sugesti    tentang    gejala‑ gejala      tidur.

Cara lain boleh digunakan, apabila cara ini gagal.
a . Usap jidat dan kepala pasien perlahan­lahan ke satu arah.
b. Sementara itu, pandangan pasien diarahkan kesuatu benda yang jauh jaraknya.
c . Haruslah diingat bahwa kadang-kadang (hanya kadang-kadang) sugesti-sugesti Iisan mengenai gejala-gejala tidur malah membuat pasien tetap terbangun (sadar).

6. Metode Bernheim -Coue
Langkah 1
Pasien berbaring di atas dipan, mengendurkan segala ototnya, dan kepalanya diangkat sedikit (diganjal bantal). Kamar diterangi dengan cahaya biru indah, yang dipantulkan ke langit-langit, dipusatkan pada satu tempat.
Langkah 2
Pasien diminta memandang bagian lagit-langit di mana cahaya terpusat, selama sekitar satu menit;
Langkah 3
Atau (Alternatif lain), kamar diterangi seterang-teran'gnya, dan pasien dipersilahkan memandang gambar besar yang melukiskan mata penghipnotis yang sedang memandang, dalam jarak
kira-kira satu       muter,    selama  kira-kira    satu menit.

Langkah 4
Putarlah rekaman dari penghipnotis, yang berisi berbagai macam sugesti yang diperlukan untuk menimbulkan tidur hipnosa.
Langkah 5
Sebagai tambahan, penghipnotis memancarkan daya magnetisnya dengan meluruskan tangan di depan pasien, telapak menghadap ke bawah, dan jempol saling menyentuh.
Langkah 6
Lalu, lengan yang diluruskan itu disapukan di atas pasien ke arah pinggang penghipnotis dengan gerak yang berirama, hingga pasien hanyut ke dalam keadaan hipnosa.
Kegaiban metode ini ialah, bahwa pasien bisa menghipnotis dirinya sendiri dengan menggunakan rekaman itu, semata-mata dengan swasugesti yang direkam. Subyek atau pasien bukan saja mendapat faedah dan manfaat dari tidur - hipnosa, akan tetapi juga dari sugesti­sugesti kuat, dengan memakai rekaman yang bisa berhenti sendiri, apabila subyek ingin hanyut ke dalam tidur biasa, apabila segala sugesti-sugesti yang direkam diulangi terus­menerus. Sang subyek biasanya tertidur selama 20 menit, dan sesudahnya akan merasa badannya segar, bahagia, dan puas. Lebih balk lagi bila setiap subyek atau pasien dibuatkan rekaman sugesti secara spesifik, di bawah pengawasan seorang ahli, disesuaikan dengan keadaan jiwa si subyek atau pasien.

7. Metode Mata Buatan Alexander Cannon Metode ini menggunakan mata buatan yang


memandang tajam, berwarna biru dan pusatnya sedang saja besarnya. Mata artifisial ini harus dibikin sedemikian rupa, sehingga nampak membesar jika dipandang kira-kira satu menit lamanya. Berikut ini Iangkah-langkahnya:
Langkah 1
Pasien duduk dalam posisi yang nyaman di kursi, kemudian Anda meletakkan sepotong kain hitam di telapak tangan kirinya. Masukkan mata buatan ke dalam kain itu, sehingga bola mata itu mengarah ke jurusan Anda. Sekarang letakkan tangan kanan pasien di bawah tangan kirinya, dan biarkan kedua tangannya beristirahat di atas pangkuan pasien.

Langkah 2
Katakanlah: "Anda memandang mata itu, dan me/ihat bahwa mata itu membesar. Sesungguhnya se/uruh mata berubah menjadi besar, menjadi kabur."
Langkah 3
Perintahkan: "Anda akan tertidur nyenyak seka/i da/am waktu kurang dari dua menit." Langkah 4
Jika pasien tidak tidur dalam dua menit, maka gerakkan tangan kanan Anda dari matanya ke arah mata buatan (mata subyek/pasien akan mengikuti tangan Anda) dan memerintahkan subyek/ pasien supaN. tidur.
Langkah 5
Apabila suasana kamar sangat gelap, hendaknya Anda menyediakan lampu kecil berwarna biru atau hijau, yang menyinari mata buatan yang ada di tangan kiri pasien, dan pusatkan sinar ungu hipnoskop Anda ke arah glabella. Biasanya dengan cepat timbullah keadaan hipnosa.
Dalam metode ini tak diberikan sugesti­sugesti tidur kecuali keterangan-keterangan permulaan dan perintah (jika perlu) yang diberikan ketika tangan digerakkan di atas mata
pasien      dipejamkan. . Jika   tidak    dipejamkan,
berilah perintah: "Pejamkan mata Anda".
Memindahkan penyakit dari 'pasien kepada seseorang yang sudah dihipnotis. Metode ini menunjukkan kekuatan mimicry (peniruan). Metode ini pernah diterapkan dengan berhasil di klinik Luys di Paris.
Langkah 1
Pasien duduk dan memegangi erat-erat tangan orang yang sudah dihipnotis.
Langkah 2
Anda mengusapkan sebatang besi magnetis naik­turun pada badan kedua subyek, khususnya ditekankan pada bagian-bagian jantung dan perut.
Langkah 3
Muncul rasa dingin 'dari tubuh subyek yang dihipnotis, dan ia mulai mengeluh sakit, yang sama gejalanya dengan sakit yang diderita pasien.
Langkah 4
Dokter menanyakan gejala-gejala penyakitnya, kemudian meyakinkan pasien bahwa ia akan sembuh Langkah 5
Pasien agar tetap memandang dan menyaksikan pemindahan     tersebut,       menggeliat-geliat


kesakitan sambil menirukan suara, dan gerak-geriknya sampai pada bagian-bagian yang sekecil-kecilnya. Langkah 6
Apabila dokter mengira keadaan-peniruan ini telah cukup, maka pasien dibangunkan dan diberitahu bahwa ia tak merasa sakit lagi, sesungguhnya subyek yang dihipnotis biasanya tak ingat akan apa yang telah terjadi dalam keadaan somnambul dan iapun pergi dengan senang.
Langkah
Luys berpendapat bahwa subyek tidak saja mengoper sakitnya, tapi juga mengambil-alih pribadi pasien, meniru seorang wanita dengan suara kecilnya, dan seorang laki-laki dengan suaranya yang besar, dll.
lni sesungguhnya suatu cara yang kuno, yang agaknya ganjil dalam zaman sekarang, tetapi sebagai eksperimen mengandung pelajaran­pelajaran berguna bagi mereka yang memang ingin menyelami gejala-gejala ini. Dr. Alexander Cannon sering menggunakan cara ini, karena mengetahui manfaat dari peniruan (mimicry) yang sempurna; pengaruhnya yang besar terhadap pikiran sadar maupun bawah sadar. Orang bisa menyembuhkan kebiasaan buruknya semata-mata dengan melihat kebiasaan buruk itu pada diri orang lain. Banyak kebiasaan buruk dan penyakit
bisa disemb,hkan, jika gambaran tentang kebiasaan atau penyakit dan akibat-akibatnya berhasil dicerminkan dalam pikiran pasien. Cara sempurna yang kita ketahui sekarang ialah penggunaan subyek dalam keadaan hipnosa

somnambu/sebagai peniru yang sempurna, Anak-anak pada umumnya Iebih mudah disembuhkan dengan cara ini, karena anak-anak itu mudah menerima sugesti-sugesti.
Sugesti tanpa Hipnosa. Di samping itu, Alexander Cannon juga mempunyai metode untuk memberi sugesti­sugesti meskipun subyek tak usah dihanyutkan ke dalam keadaan hipnosa lebih dulu. Metode ini adalah sbb:
Langkah 1
Andan memandang bagian atas tulang dada (balk tertutup dengan pakaian atau tidak), dan dengan suara bergaya memerintahkan mengatakan: "/stirahat!...Kendurkan otot-otot Saudaral... .1 epaskan ke/e/ahan Saudaral.... Tutup mata l..../stirahat terusl...Jangan memperhatikan kata-kata sayal....Saudara tak menga/ami kesu/itan apa-apa /agi; tidak ragu-ragu, tak ada perasaan tak mampu, tidakge/isah...."
Langkah 2
Jika pasien berbicara dengan gagap; maka katakana: "Saya jamin, Saudara bisa berbicara secara sempurna. Se/ain itu. Saudara yakin pada diri sendiri, sera tus persen. Saudara tidak akan gagap lag/. Saudara akan berbicara /ancar, yah, Saudara akan menjadi juru pidato u/ung. Saudara tak akan menga/ami kesukaran apa-apa, Saudara akan menganggap segala-ga/anya mudah saja. Saudara percaya pada diri sendiri sepenuhnya, dan mampu me/akukan apa saja. Saudara akan se/a/u berhasi/"
Langkah 3
Pembicaraan ini memerlukan waktu kira-kira lima meni.t. Setelah itu, katakanlah: "Pejamkan mata Saudara, dan jangan memikirkan apa-apa': Biarka-n mata Saudara tertutup hingga saya minta


supaya Saudara buka lagi"
Langkah 4
Anda meninggalkan ruangan, dan masuk lagi dalam waktu kira-kira 10 menit, dan Anda ulangi apa yang tercantum pada Iangkah 1, 2, dan 3.
Langkah 5
Anda ulangi Iangkah ke-4, kemudian istirahat dulu. Lalu ulangi hanya Iangkah 1 dan 2, dan memesan pasien, supaya datang kembali tiga hari kemudian (jika ia belum sembuh). Sepuluh atau dua puluh kali kunjungan biasanya cukup untuk menyembuhkan pasien. Kalau pasien mendengar apa yang Anda katakan, metode tersebut di atas berarti gagal. Sungguh penting, bahwa pasien tidak mendengarkan, karena jika ia tidak mendengarkan, kata-kata itu mempengaruhi bawah sadarnya, bukan kesadarannya.
Subyek dan pasien adalah orang-orang yang gelisah. Dalam hal ini, Anda menutup saja mata mereka dengan jari Anda; jangan berkata apa­apa. Letakkan saja tangan Anda di atas jidatnya, dan usaplah jidat ini perlahan-lahan. Teruskan berbuat seperti itu selama kira-kira 7 menit, sementara tetap memegangi tangan. Setelah sesi tanpa kata-kata ini berakhir, jabatlah tangan pasien, namun tetaplah tidak berbicara. Jika pasien tidak sembuh, hendaknya Anda menyuruh pembantu atau sekretaris Anda mengadakan janji dengan pasienitu untuk Anda. Pasien itu akan sembuh. Pasien yang gelisah menjadi tenteram dan hilang kekuatirannya; orang-orang Iumpuh karena hysteria yang diangkut di kursi atau
ambulans, bisa berjalan lagi. Orang yang kehilangan suara, pada kunjungan berikutnya (jika ia belum sembuh), menyerah kepada metode sugesti dengan kata-kata seperti yang tertera pada langkah pertama sampai kelima. Menurut Delboeuf, yoga dan praktik-praktik okult kaum fakir India dilakukan dengan cara ini.
Kita bisa mendengar denyut jantung sendiri, jika kita berbaring di tempat tidur pada malam hari; jika segala-sesuatu sunyi tenteram dan pancaindera kita tak bekerja, dan sedikit banyak kita bisa mempercepat dan memperlambat denyutjantung itu semau kita. Kita bisa memikirkan kaki kita menjadi hangat, bahkan panas, dan beberapa menit kemudian .memusatkan pikiran secara itu, kaki menjadi betul-betul hangat. Orang yang menganggap bahwa is menderita penyakit tertentu (sesungguhnya tidak), pada suatu waktu bisa menderita sakit seperti yang dibayangkannya. Bahkan ia bukan saja menderita penyakit itu, mungkin bisa coati karenanya.
Mengenai swasugesti, Napoleon dan juga Coste de Lagrave bisa tidur sekehendak hatinya, dan bisa bangun pada waktu yang ditentukan sendiri. Cara melakukannya ialah berbaring, memusatkan perhatian kepada gagasan "tidur", dan gagasan bahwa mereka terbangun setelah lewat beberapa menit tertentu (pikiran tak sadar tabu betul mengenai waktu yang telah lewat dengan tepat). Merekan bahkan bisa menciptakan mimpi yang mereka inginkan, dan menimbulkan halusinasi indera sedemikian rupa, sehingga kadang-kadang mereka khawatir jika keadaan yang diciptakan itu berlangsung lama.
Dengan swasugesti, mereka bisa menyembuhkan dirinya sendiri dari penyakit co/ica (perut mulas), gastrodinia (sebangsa penyakit lambung), dan lain­lainnya. Caranya ialah dengan memejamkan mata, kemudian memusatkan pikirannya pada bagian tubuh yang mereka ingin pengaruhi. Paling lama seperempat jam, sakit itu lenyap. Inilah hakikat dan dasar penyembuhan berdasarkan tehnik pemusatan pikiran (healing mind). Dengan berlatih pemusatan pikiran, kita pun dapat melakukannya. Di Asia, penyembuhan dengan cara ini sudah diketahui sejak lama, dan para Yogi serta fakir adalah orang-orang yang ulung dalam hal menguasai badan oleh pikiran.

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar:

Post a Comment