Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Kisah Persahabatan Tokoh Sufi dengan Pendeta

oleh Nizaro Santri En-Ha
Cuaca sejuk musim semi di kota Basrah
masih menyengat. Imam Hasan Al Bashri yang pulangusai solat Subuh itu harus merapatkan kancing jubahnya dan menutupi kepalanya
dengan serban tebal Persia.Mat ahari sedikit melirik dari ufuk timur tapi
belum menebarlka n kehangatan yang bererti untuk mengusir sengatan
sejuk. "Selamat pagi ya Imam," sapa
seseorang tiba-tiba. Imam Hasan menoleh, dilihatnya pendeta Buthros tengah jalan kaki cepat di pagi itu. "Oh,
Tuan Buthros kiranya." Mereka
bersalaman dan berangkula n akrab. "Tadi saya mengetuk rumah Tuan
Imam tapi tak ada jawapan," kata
Pendeta Buthros. "Saya dengar Imam
sakit." "Yah, alhamdulil lah saya sudah sembuh," kata Imam Hasan."Ada
yang diperlukan dari saya?" "Tidak ada, saya hanya rindu saja dengan
Iman." Hendak ke rumah kiranya? ""
Maaf Imam, Insya Allah lain kali saya
mampir, " Pendeta Buthros pemimpin Kristian
Ortodok Basrah itu memang hidup
rukun dengan paraulama Islam zaman
itu.Pendet a Burhros secara kebetulan tinggal di atas rumah Imam Hasan Al
Basri.Seti ap pagi keduanya berdialog dan berbincang tentang banyak hal.Pendet a Buthros kadangkala menanyakan kepada Imam Hasan Al Basri tentang sikap dan pandangan
Islam tentang Kristian, Yesus Kristus,
Maria dan lain sebagainya .Imam Hasan Al Basri selalu menjawbnya
dengan positif.Im am Hasan Al Basri tidak pernah menyudutka n orang apalagi mengutuk dan memaki.Key
akinan orang dihargainy a."Pernah Rasulullah junjungan dan panutan kami ditanya seseorang tentang apa itu
yang disebut perbuatan baik.Lanta s junjungan kami Rasulullah mengutip kata-kata Nabi Isa ibnu Maryam yang
dalam Kristian disebut dengan nama
Yesus Kristus itu.yang disebut dengan
perbuatan baik adalah berbuat
kebaikan untuk orang yang justru
menyakitim u. " "Maha Suci Tuhan," kata Buthros.
Rasulullah selalu menyebut Nabi Isa dengan sebutan saudaraku Isa Ibnu
Maryam. Rasulullah pernah diminta Jibril untuk menunaikan solat di Bethlehem. Dan ketika ditanya ini apa? Jibril menjawab ini adalah tempat
Nbiyullah Isa dilahirkan .Rasululla h dalam perjalanan Isra'dan Mi'rajnya pernah bertemu Nabiyullah Isa dan melakukan dialog. "Maha Suci Tuhan,"
pekik Buthros. Selama mereka berkaitan lebih
daripada lima tahun tak pernah keluar
dari lisan Imam Hasan Al Basri ajakan
untuk masuk Islam.Mesk i tengah membicaara kan hal-hal krusila dan peka, misalnya soal trinitas, Imam
Hasan Al Basri boleh menjelaska nnya tanpa menyakiti hati. Imam Hasan Al
Basri juga cukup menguasai falsafah
sehingga membuat Buthros sangat
mengagumin ya.Pertemu an dan perpisahan antara keduanya selaludiaw ali dan diakhiri dengan senyum dan pelukkan kasih
sayang.BUt hros selalau menceritak an kepada para pengikutny a tentang Imam Hasan Al Bashri.Ia selalu
bercerita tentang pandangan Islam
tentang agama Kristian , Yesus Kristus
dan Maria.Buth ros selalu mengatakan kepada pengikutny a bahawa Islam bukan agama yang
harus dianggap musuh.Isla m dianggap mempunyai pelbagai
persamaan meski juga mempunyai
pelbagai perbezaan. "Kita dan Islam dalam melihat Yesus Kristus memang
ada perbedaan. Islam memandang Yesus Kristus sebagai Nabi dan kita
melihatnya sebagai Tuhan. Di Basrah kehidupan beragama sangat
harmonis.P emeluk Kristian kadangkala secara tidak langsung mendengar ceramah agama Islam yang
diadakan di masjid-mas jid. Kerana adanya dialog, penduduk umat Kristian
tidak turun dan tidak ada masalah
hubungan antara mereka. Namun pada suatu saat, Buthros
mendengar Imam Hasan Al Basri
menderita sakit hingga Imam absen
menjadi Imam sembahyang beberapa hari.Beber apa orang datang menjenguk. Yang terakhir pada pagi itu adalah Butrhros. Melihat
kedatangan BUthros, wajah Imam Hasan Al Basri tiba-tiba cerah. "Tuan
Buthros," teriaknya sambil
mengangkat kedua tangannya menyambut kedatangan Buthros yang mengenakan baju kependetaa nnya berwarna gelap dengan hiasan
salib berwarna kuning.Har i itu memang hari Ahad, hari kebaktian
umat Kristiani. "Anda hendak ke Kanisah,?" "Iya Imam"."Sam paikan salam saya untuk jamaah Tuan.""Aka n saya lakukan.Sa kit apa Imam?""Sak it letih.Alla h seolah memerintah kan saya untuk berehat daripada aktiviti,"
kata Imam Hasan. Namun ketika BUthros akan mencium
pipi Imam Hasan Al Basri, secara tak
sengaja kakinya menendang sebuah
baskom di sisi katil itu.Air pun tumpah
membasahi lantai dan sebahagian
Jubah Buthros. "Air apakah ini Imam?" Tanyanya. Imam Hasan Al Basri tidak
menjawab.T etapi Buthros lantas melihat keatas.Di atap rumah Imam
Hasan masih terlihat menggantun g titik-titi k air yang siap menitis ke bawah. "Itu air dari tingkat atas Imam?""Iya
.""Dari rumah saya?""Iya .""Mengapa Imam tidak pernah bercerita? ""Tidak perlu.""Su dah berapa lama hal ini terjadi?"" Sekitar dua tahum.""Du a tahun? Maafkan saya Imam. " Buthros tercenung. Air ini pasti jatuh dari bilik mandinya yang tepat berada
di atas bilik Imam Hasan Al Bashri.Tap i kenapa Imam diam dan membiarkan
saja kejadian itu berlaku selama dua
tahun?Tiba -tiba ia teringat kata-kata Imam yang mengutip hadis Rasulullah
yang menyatakan bahawa barangsiap a beriman kepada Allah maka ia haruslah memuliakan jiran tetanggany a. Ajaran inilah yang diamalkan Imam Hasan meski terhadap
jirannya yang beragama berbeza. Tiba-tiba Buthros mendekati Imam
Hasan Al Basri. "Aku ingin membuka
baju ini Imam.""Jan gan.""Kena pa Imam melarang?" "Apa alasan Tuan membuka baju Tuan?""Aku ingin memeluk agama Imam .. Aku ingin
menyatu dengan Imam dalam iman
yang sama.Ajari lah aku menjadi muslim. " Imam Hasan lama tak bertindak balas
hingga kemudian matanya sembab
dan basah dengan air mata.
"Saudaraku BUthros," katanya sambil menariknya dalam pelukan yang dalam. Keduanya terisak tangis. "Aku
bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan
aku bersaksi sesungguhn ya Muhammad adalah utusan Allah." Suara itu menggema dari hati yang
dalam.Kata -kata itu menggetark an siapa saja yang mendengar. Malaikat seolah mengikuti kenyataan itu.Awan
yang bergulung berarak di musim semi
seolah bertasbih, menjadi saksil, larut dalam tangisan dua insan yang berhati
lembut itu.Iman tealah menghangat
kan kebekuan dan kedinginan hati di pagi itu, bersamaan dengan suara
genta Kanisah yang berdentang
berkali-ka li. ========== ========== ========== ========== ========== ========== ==== Ditul is oleh Musthafa Helmy, dalam majalah Risalah Nahdlatul Ulama

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

1 komentar: