5. Metode Binet dan Fere
Metode ini ialah untuk mendatangkan keadaan fascinasi
(pesona). Metode ini kurang tepat jika dipakai sebagai cara penyembuhan pada umumnya, kar%ia mengandung terlalu banyak unsur perseorangan/ subyektif. Dan subyek (pasien) terpesona sedemikian rupa, sehingga pribadi
atau "aku" (ego) nya terdesak, dan is bertindak-tanduk otomatis. Berikut ini
langkah-langkah berikutnya Langkah 1
Anda minta
kepada subyek (pasien) supaya memandang mata kanan Anda, dan Anda kemudian
memandang tajam-tajam tepat ke mata kiri pasien, pada jarak kira-kira 10 cm.
Langkah 2
Sementara
itu, peganglah kedua tangan si subyek atau pasien.
Langkah 3
Dalam
beberapa menit saja, wajah pasien akan sayu tak mengesankan apa-apa.
Perhatikanlah terus.
Langkah 4
Pasien tak
melihat apa-apa selain mata Anda, yang bagi pasien nampak bersinar-sinar
cemerlang, dan pasien tertarik olehnya seperti jarum yang tertarik oleh magnet.
Metode ini sering berhasil menghadapi pasien-pasien yang gila, bila
metode-metode Iainnya gagal. Segala cara untuk menimbulkan keadaan hipnosa dibolehkan dalam menghadapi pasien gila, karena
dengan menggunakan
hipnotisme dan sugesti serangan-serangan kumat-gila
bisa di lenyapkan dengan cepat, dan berbagai macam penyakit jiwa bisa disembuhkan.
Pada sisi
penghipnotis, ada dua keberatan dalam cara ini:
pertama, jika pasien membandel, dan kedua, jika Anda Ietih ada kemungkinan Anda malah dihipnotis oleh
pasien. Ini pernah dialami Braiddan Liebau/t, kedua penghipnotis menjadi letih. Jika pasien bandel dan melawan:
a . Peganglah kedua tangan pasien
dengan tangan kiri Anda
b. Usap perlahan-lahan jidatnya dengan tangan kanan Anda
c . Berilah sugesti-sugesti tentang gejala‑ gejala tidur.
Cara lain boleh digunakan, apabila cara ini gagal.
a . Usap jidat dan kepala pasien perlahanlahan ke satu
arah.
b. Sementara itu, pandangan pasien diarahkan kesuatu benda yang jauh
jaraknya.
c . Haruslah diingat bahwa kadang-kadang (hanya
kadang-kadang) sugesti-sugesti Iisan mengenai gejala-gejala tidur malah membuat
pasien tetap terbangun (sadar).
6. Metode Bernheim -Coue
Langkah 1
Pasien berbaring di atas dipan, mengendurkan segala ototnya, dan kepalanya diangkat sedikit (diganjal
bantal). Kamar diterangi dengan cahaya biru
indah, yang dipantulkan ke
langit-langit, dipusatkan pada satu tempat.
Langkah 2
Pasien diminta memandang bagian lagit-langit di mana
cahaya terpusat, selama sekitar satu menit;
Langkah 3
Atau (Alternatif lain), kamar diterangi seterang-teran'gnya,
dan pasien dipersilahkan memandang gambar besar yang melukiskan mata
penghipnotis yang sedang memandang, dalam jarak
kira-kira satu muter, selama kira-kira satu menit.
Langkah 4
Putarlah
rekaman dari penghipnotis, yang berisi berbagai macam sugesti yang diperlukan
untuk menimbulkan tidur hipnosa.
Langkah 5
Sebagai
tambahan, penghipnotis memancarkan daya magnetisnya dengan meluruskan tangan di
depan pasien, telapak menghadap ke bawah, dan jempol saling menyentuh.
Langkah 6
Lalu, lengan
yang diluruskan itu disapukan di atas pasien ke arah pinggang penghipnotis
dengan gerak yang berirama, hingga pasien hanyut ke dalam keadaan hipnosa.
Kegaiban
metode ini ialah, bahwa pasien bisa menghipnotis dirinya sendiri dengan
menggunakan rekaman
itu, semata-mata dengan swasugesti yang direkam. Subyek atau pasien bukan saja mendapat faedah dan manfaat dari tidur - hipnosa,
akan tetapi juga dari sugestisugesti kuat,
dengan memakai rekaman yang bisa berhenti sendiri,
apabila subyek ingin hanyut ke dalam tidur biasa, apabila segala sugesti-sugesti yang direkam diulangi terusmenerus. Sang subyek biasanya tertidur selama 20
menit, dan sesudahnya akan merasa
badannya segar, bahagia, dan puas. Lebih balk lagi bila setiap
subyek atau pasien dibuatkan rekaman sugesti secara spesifik, di bawah
pengawasan seorang ahli, disesuaikan dengan keadaan jiwa si
subyek atau pasien.
7. Metode Mata Buatan Alexander Cannon Metode ini
menggunakan mata buatan yang
memandang tajam, berwarna biru dan
pusatnya sedang saja besarnya. Mata artifisial ini
harus dibikin sedemikian rupa, sehingga
nampak membesar jika dipandang kira-kira satu menit lamanya. Berikut ini Iangkah-langkahnya:
Langkah 1
Pasien duduk
dalam posisi yang nyaman di kursi, kemudian Anda meletakkan sepotong kain hitam
di telapak tangan kirinya. Masukkan mata buatan ke dalam kain itu, sehingga
bola mata itu mengarah ke jurusan Anda. Sekarang letakkan tangan kanan pasien
di bawah tangan kirinya, dan biarkan kedua tangannya beristirahat di atas
pangkuan pasien.
Langkah 2
Katakanlah: "Anda memandang mata itu, dan me/ihat bahwa mata itu membesar. Sesungguhnya se/uruh mata berubah menjadi besar, menjadi
kabur."
Langkah 3
Perintahkan: "Anda akan tertidur nyenyak seka/i da/am
waktu kurang dari dua menit." Langkah 4
Jika pasien
tidak tidur dalam dua menit, maka gerakkan tangan kanan Anda dari matanya ke
arah mata buatan (mata subyek/pasien akan mengikuti tangan Anda) dan
memerintahkan subyek/ pasien supaN. tidur.
Langkah 5
Apabila
suasana kamar sangat gelap, hendaknya Anda menyediakan lampu kecil berwarna
biru atau hijau, yang menyinari mata buatan yang ada di tangan kiri pasien, dan pusatkan
sinar ungu hipnoskop Anda ke arah
glabella. Biasanya dengan cepat timbullah keadaan hipnosa.
Dalam metode ini tak diberikan sugestisugesti tidur
kecuali keterangan-keterangan permulaan dan perintah (jika perlu) yang
diberikan ketika tangan digerakkan di atas mata
pasien dipejamkan. . Jika tidak dipejamkan,
berilah perintah: "Pejamkan mata Anda".
berilah perintah: "Pejamkan mata Anda".
Memindahkan penyakit dari 'pasien kepada seseorang yang
sudah dihipnotis. Metode ini menunjukkan kekuatan mimicry (peniruan). Metode ini pernah diterapkan dengan berhasil
di klinik Luys di Paris.
Langkah 1
Pasien duduk dan memegangi erat-erat tangan orang yang
sudah dihipnotis.
Langkah 2
Anda mengusapkan sebatang besi magnetis naikturun pada badan kedua subyek,
khususnya ditekankan pada bagian-bagian jantung dan perut.
Langkah 3
Muncul rasa dingin 'dari tubuh subyek yang dihipnotis, dan
ia mulai mengeluh sakit, yang sama gejalanya dengan sakit yang diderita pasien.
Langkah 4
Dokter menanyakan gejala-gejala
penyakitnya, kemudian
meyakinkan pasien bahwa ia akan sembuh Langkah 5
Pasien agar tetap memandang dan
menyaksikan pemindahan tersebut, menggeliat-geliat
kesakitan sambil menirukan suara,
dan gerak-geriknya
sampai pada bagian-bagian yang sekecil-kecilnya. Langkah 6
Apabila dokter mengira keadaan-peniruan ini telah cukup,
maka pasien dibangunkan dan diberitahu bahwa ia tak merasa sakit lagi,
sesungguhnya subyek yang dihipnotis biasanya tak ingat akan apa yang telah
terjadi dalam keadaan somnambul dan
iapun pergi dengan senang.
Langkah
Luys berpendapat bahwa subyek tidak saja mengoper
sakitnya, tapi juga mengambil-alih pribadi pasien, meniru seorang wanita dengan suara kecilnya, dan seorang laki-laki dengan suaranya
yang besar, dll.
lni sesungguhnya suatu cara yang kuno, yang agaknya ganjil
dalam zaman sekarang, tetapi sebagai eksperimen mengandung pelajaranpelajaran
berguna bagi mereka yang memang ingin menyelami gejala-gejala ini. Dr.
Alexander Cannon sering menggunakan cara ini, karena mengetahui manfaat dari
peniruan (mimicry) yang sempurna; pengaruhnya yang
besar terhadap pikiran sadar maupun bawah sadar. Orang bisa menyembuhkan
kebiasaan buruknya semata-mata dengan melihat kebiasaan buruk itu pada diri
orang lain. Banyak kebiasaan buruk dan penyakit
bisa disemb,hkan, jika
gambaran tentang kebiasaan atau penyakit dan akibat-akibatnya berhasil
dicerminkan dalam pikiran pasien. Cara sempurna yang kita ketahui sekarang
ialah penggunaan subyek dalam keadaan hipnosa
somnambu/sebagai peniru yang sempurna, Anak-anak
pada umumnya Iebih mudah disembuhkan
dengan cara ini, karena anak-anak itu
mudah menerima sugesti-sugesti.
Sugesti tanpa Hipnosa. Di samping itu, Alexander Cannon juga mempunyai metode untuk memberi sugestisugesti meskipun subyek tak usah dihanyutkan ke
dalam keadaan hipnosa lebih dulu. Metode
ini adalah sbb:
Langkah 1
Andan memandang bagian atas tulang dada (balk tertutup
dengan pakaian atau tidak), dan dengan suara bergaya memerintahkan mengatakan: "/stirahat!...Kendurkan
otot-otot Saudaral... .1 epaskan ke/e/ahan Saudaral....
Tutup mata l..../stirahat terusl...Jangan memperhatikan
kata-kata sayal....Saudara tak menga/ami kesu/itan
apa-apa /agi; tidak ragu-ragu, tak ada perasaan tak mampu,
tidakge/isah...."
Langkah 2
Jika pasien berbicara dengan gagap; maka katakana:
"Saya jamin, Saudara bisa berbicara secara sempurna.
Se/ain itu. Saudara yakin pada diri sendiri, sera tus persen. Saudara tidak
akan gagap lag/. Saudara akan berbicara /ancar, yah, Saudara akan menjadi juru
pidato u/ung. Saudara tak akan menga/ami kesukaran apa-apa, Saudara akan
menganggap segala-ga/anya mudah saja. Saudara percaya pada diri sendiri
sepenuhnya, dan mampu me/akukan apa saja. Saudara akan se/a/u berhasi/"
Langkah 3
Pembicaraan ini memerlukan waktu kira-kira lima meni.t.
Setelah itu, katakanlah: "Pejamkan
mata Saudara, dan jangan memikirkan apa-apa': Biarka-n mata Saudara
tertutup hingga saya minta
supaya Saudara buka
lagi"
Langkah 4
Anda meninggalkan ruangan, dan
masuk lagi dalam waktu kira-kira 10 menit, dan Anda ulangi apa yang tercantum
pada Iangkah 1, 2, dan 3.
Langkah 5
Anda ulangi Iangkah ke-4, kemudian
istirahat dulu. Lalu ulangi hanya Iangkah 1 dan 2, dan memesan pasien, supaya
datang kembali tiga hari kemudian (jika ia belum sembuh). Sepuluh atau dua puluh kali kunjungan biasanya cukup untuk menyembuhkan pasien. Kalau pasien mendengar apa yang Anda
katakan, metode tersebut di atas berarti
gagal. Sungguh penting, bahwa pasien
tidak mendengarkan, karena jika ia tidak mendengarkan, kata-kata itu mempengaruhi bawah sadarnya,
bukan kesadarannya.
Subyek dan pasien adalah
orang-orang yang gelisah. Dalam hal ini, Anda menutup saja mata mereka dengan
jari Anda; jangan berkata apaapa. Letakkan saja tangan Anda di atas jidatnya,
dan usaplah jidat ini perlahan-lahan. Teruskan berbuat seperti itu selama
kira-kira 7 menit, sementara tetap memegangi tangan. Setelah sesi tanpa
kata-kata ini berakhir, jabatlah tangan pasien, namun tetaplah tidak berbicara.
Jika pasien tidak sembuh, hendaknya Anda menyuruh pembantu atau sekretaris Anda
mengadakan janji dengan pasienitu
untuk Anda. Pasien itu akan sembuh. Pasien yang gelisah menjadi tenteram dan
hilang kekuatirannya; orang-orang Iumpuh karena hysteria yang diangkut di kursi
atau
ambulans, bisa berjalan lagi.
Orang yang kehilangan suara, pada kunjungan berikutnya (jika ia belum sembuh), menyerah kepada metode sugesti
dengan kata-kata seperti yang tertera
pada langkah pertama sampai kelima. Menurut Delboeuf,
yoga dan praktik-praktik okult kaum fakir India dilakukan dengan cara ini.
Kita bisa mendengar
denyut jantung sendiri, jika kita berbaring di tempat tidur pada malam hari; jika segala-sesuatu sunyi
tenteram dan pancaindera kita tak
bekerja, dan sedikit banyak kita bisa mempercepat dan memperlambat denyutjantung itu semau kita. Kita bisa memikirkan kaki kita menjadi hangat, bahkan panas,
dan beberapa menit kemudian
.memusatkan pikiran secara itu, kaki menjadi
betul-betul hangat. Orang yang menganggap bahwa
is menderita penyakit tertentu (sesungguhnya tidak), pada suatu waktu bisa menderita
sakit seperti yang dibayangkannya.
Bahkan ia bukan saja menderita penyakit itu, mungkin bisa coati karenanya.
Mengenai swasugesti,
Napoleon dan juga Coste de Lagrave bisa tidur sekehendak hatinya, dan bisa
bangun pada waktu yang ditentukan sendiri. Cara melakukannya ialah berbaring,
memusatkan perhatian kepada gagasan "tidur", dan gagasan bahwa mereka
terbangun setelah lewat beberapa menit tertentu (pikiran tak sadar tabu betul
mengenai waktu yang telah lewat dengan tepat). Merekan bahkan bisa menciptakan mimpi yang mereka inginkan, dan menimbulkan
halusinasi indera sedemikian rupa, sehingga kadang-kadang mereka khawatir jika
keadaan yang diciptakan itu berlangsung lama.
Dengan swasugesti, mereka bisa
menyembuhkan dirinya sendiri dari penyakit co/ica (perut mulas), gastrodinia (sebangsa penyakit lambung), dan lainlainnya.
Caranya ialah dengan memejamkan mata, kemudian memusatkan pikirannya pada bagian tubuh yang mereka ingin pengaruhi. Paling lama seperempat jam, sakit
itu lenyap. Inilah hakikat dan dasar
penyembuhan berdasarkan tehnik
pemusatan pikiran (healing mind). Dengan berlatih pemusatan
pikiran, kita pun dapat melakukannya. Di Asia, penyembuhan dengan cara ini sudah diketahui sejak lama, dan para Yogi serta fakir adalah orang-orang yang
ulung dalam hal menguasai badan oleh
pikiran.
0 komentar:
Post a Comment