1. Percaya pada diri sendiri
Anda
mempunyai keyakinan bahwa apa yang sedang atau hendak Anda kerjakan pasti
berhasil. Anda merasa optimis akan dapat melakukannya dengan sebaik-baiknya.
Demikian pula dalam hal mempelajari hipnotisme. Bagi Anda menghipnotis
seseorang itu adalah mungkin dan bisa Anda lakukan, karena sudah pernah belajar
dan berlatih. Tampang dan sikap-laku Anda dengan demikian mencerminkan
kesanggupan Anda itu, sebagai penzahiran dari rasa percaya kepada kemampuan
sendiri. Memang seorang juru-hipnotis harus bersikap tenang, sopan tetapi penuh
kewibawaan. Setiap gerak-geriknya dan setiap perkataannya, menandakan bahwa ia
tahu apa yang ia lakukan dan bahwa ia sanggup mealksanakan maksudnya. Ia tidak
berlagak dan sombong. Ia tak ragu-ragu memikir apa yang mesti dikerjakan Ia
menghipnotis atau melakukan sesuatu karena merasa sudah yakin atas kemampuan.
Oleh
sebab itu. Apabila Anda masih mempunyai keraguan, karena belum pernah mencoba
mempraktekkan hipnotisme, maka sudah tentu kegagalan hasilnya. Sebab bagaimana
mungkin bisa berhasil, sementara dalam diri sendiri saja sudah membayangkan
akan gaagal? Wajah Anda sudah memperlihatkan kecemasan, sehingga orang yang
hendak Anda hipnotis menjadi cemas pula dan tidak dapat mempercayai kemampuan Anda.
Jadi percaya pada diri sendiri itu merupakan syarat pertama untuk dapat
berhasil mejadi seorang menjadi seorang juru hipnotis. Sebab harus disadari,
bahwa hasil yang dicapai hipnotisme tak disebabkan oleh adanya bantuan dari
makhluk-makhluk halus atau mistik; akan tetapi kesan-kesan yang Anda berikan
kepada suyet (orang yang dihipnotis). Dengan perkataan lain: karena keyakinan Anda
pada kemampuan sendiri itu, menyebabkan suyet yang memperhatikan Anda,
menghipnotis dirinya sendiri. Ini adalah suatu kebenaran psychologis:
camkanlah!
2. Mempunyai kemauan/kebenaran
Sesudah Anda
merasa yakin atas kemampuan sendiri, maka syarat yang kedua ialah Anda harus
mempunyai kemauan dan keberanian untuk melakukannya tanpa ragu-ragu. Jadi kalau
sudah berniat melakukan sesuatu, tidak boleh hanya tinggal dalam angan-angan
saja, melainkan harus disertai dengan kemauan berupa tindakan yang nyata.
Misalnya kalau akan menghipnotis seseorang, Anda tidak boleh merasa rendah
diri, menghadapi suyet Anda itu, siapapn orangnya. Sebaliknya tunjukkanlah
kesanggupan Anda, sebagaimana seorang dokter tanpa ragu-ragu menunjukkan
keahliannya mengobati setiap pasien, tanpa memandang siapa orangnya. Pendeknya
tingkah laku Anda sangatlah penting. Sikap Anda harus mencerminkan tekad dari
kemauan Anda serta bebas dari rasa takut. Inilah syarat kedua yang harus Anda
pegang teguh. Sesudah Anda merasa yakin atas kemauan sendiri, maka syarat yang
kedua ialah Anda harus mempunyai kemauan dan keberanian untuk melakukannya
tanpa ragu-ragu. Jadi kalau sudah berniat melakukan sesuatu tidak boleh hanya
tinggal dalam angan-angan saja, melainkan harus disertai dengan kemauan berupa
tindakan yang nyata.
B. Sumber Kekuatan Hipnotis
Sebelum sampai
pada pelajaran menghipnotis, terlebih dahulu Anda harus mengetahui
kemampuan-kemampuan dalam diri Anda yang menjadi sumber kekuatan hipnotis.
Sesungguhnya ada 3 sumber kekuatan hipnotis yang dapat dibangkitkan melalui:
1.
Pandangan mata
2. Suara/sugesti
3. Kekuatan
jiwa (tenaga dalam)
Untuk dapat
menggunakan 3 kekuatan itu yang sehebat-hebatnya. Anda perlu melatih dan
mengembangkannya sebagaimana diajarkan dalam latihan-latihan berikut:
Kekuatan Pandangan Mata
Sorot mata Anda
adalah sebenarnya merupakan kekuatan hipnotis yang pertama, asal tahu cara
mempergunakannya. Ingat sajalah terhadap kekuatan pengaruh yang bisa
ditimbulkannya, karena cara memandang yang bersifat memerintah, mengancam atau
menghardik dan sebagainya. Cara latihan untuk menggunakan pandangan mata supaya
mempunyai kekuatan hipnotis adalah sebagai berikut:
Berdirilah
di depan cermin besar dengan jarak 1 meter dan kedua tangan Anda bersikap pada
perut. Perhatikan wajah Anda dalam cermin itu dengan tenang. Lalu pusatkan
pandangan Anda pada titik di antara kedua mata dalam cermin. Pandanglah terus
dengan mata tajam tanpa berkedip. Jika keluar air mata, boleh berhenti
sebentar, lalu teruskan lagi; tahan lebih lama lebih baik. Tempo latihan ini
sedikitnya 5 menit. Guna latihan tersebut ialah untuk menguatkan pandangan
mata, agar kalau menghipnotis seseorang dapat membangkitkan kekuatan yang ampuh
dan tak dapat dikalahkan oleh pandangan mata lawan (suyet). Anggaplah bayangan
Anda dalam cermin itu sebagai seorang suyet yang Anda hadapi. Pusatkan
pandangan mata Anda pada pangkal hidung suyet atau tepatnya pada titik diantara
kedua matanya.
Pengaruh Suara/Sugesti
Selain pandangan
mata, suara Anda adalah merupakan kekuatan hipnotis yang kedua; yaitu Anda
ucapkan sebagai sugesti atau daya saran. Sugesti dalam hipnotisme adalah
anjuran melalui lisan yang sifatnya setengah memaksa; tetapi sangat halus
kata-katanya serta cara menyampaikannya, sehingga tak terasa sebagai perintah
ataupun anjuran. Daya saran itu walau berlawanan dengan keinginan hati suyet
namun suyet merasa harus menerimanya dengan sepenuh hati, karena seperti ada
kekuatan hebat yang mendesaknya, sehingga tak berdaya menolaknya.
Untuk
mendapatkan kekuatan hipnotis melalui cara seperti itu. Anda perlu melatih cara
menyampaikan sugesti dengan lisan secara jelas, meyakinkan, bisa didengar dan
dimengerti oleh suyet. Dengan sendirinya bahasa yang Anda pergunakan adalah
bahasanya suyet. Jadi cukup jelas bahwa sugesti dalam hipnotisme harus
diucapkan dan tidak boleh hanya dalam hati seperti menggunakan sihir. Tidak
kalah pentingnya pula, bahwa kalimat-kalimat khas untuk setiap sugesti itu,
harus Anda kuasai betul-betul cara mengutarakannya sesuai dengan maksud serta
tujuannya. Sebab kekuatan yang terkandung dalam sugesti, itu bisa menjadi buyar
atau hilang, bilamana Anda gugup, ragu, tidak lancar atau asal berkata (ngawur)
sewaktu mengucapkannya.
Suara
menghipnotis yang baik ialah suara yang menimbulkan kercayaan dan rasa tenang
kepada suyet, seperti dokter memberi nasihat kepada pasiennya. Sekali-kali
jangan Anda memberi sugesti yang menyinggung keepercayaan agama, rasa susila
ata harkat kehormatan suyet. Sugesti-sugesti demikian dapat memiliki kekuatan
seperti mantra-mantra. Untuk menggambarkan betapa kuatnya pengaruh sugesti atau
daya saran itu dan bagaimana terjadinya, dapat Anda buktikan dari contoh klasik
berikut, yang sering diberikan oleh ahli ilmu jiwa kepada murid-muridnya
sebagai suyet-suyetnya.
Seorang
guru memperlihatkan sebuah gelas tertutup yang dikatakan berisi minyak wangi
yang sangat harum. Diterangkan kepada murid-muridnya bagaiman sari-sari itu
diambil dari bunga-bungaan yang harum, sehingga menjadi larutan minyak wangi di
dalam gelas ini yang harum semerbak baunya. Guru itu lalu bertanya kepada
murid-muridnya, apakah mereka ingin tahu bagaimana baunya, maka bukakanlah
gelas itu dan mengipas-ngipaskannya di udara, seraya meminta agar mereka
mengacungkan tangan apabila menangkap bau wangi itu.
BERSAMBUNG..
0 komentar:
Post a Comment