Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

tugas 3 Jarkom


TUGAS III (Non Presentation)
1.      Sebutkan dan jelaskan kategori standart EIA/TIA dalam UTP
2.      Jelaskan dan sebutkan Jenis-jenis kabel BNC 
3.      Jelaskan Perbandingan UTP, STP, Coaxial, dan Fiber Optik
4.      Jelaskan perbedaan dari Ethernet 802.3 cabling standart, fast Ethernet 802.3u cabling standart , Gigabit Ethernet 802.3z (optical) dan Ethernet 802.3ab Electrical cabling standart.
5.      Apa perbedaan Wired lan dengan wireless lan
Jawab
1.    Kategori 1 :
Digunakan untuk sistem telepon, laju bit sangat rendah
sehingga hanya cocok untuk komunikasi voice saja
Kategori 2 :
Cocok untuk komunikasi voice dan data dengan laju bit
sampai dengan 4 MBps
Kategori 3 :
Digunakan untuk komunikasi data dengan laju bit sampai
dengan 10 MBps
Kategori 4 :
Dapat digunakan untuk komunikasi data sampai dengan 16
MBps
Kategori 5 :
Dapat digunakan untuk komunikasi data sampai dengan
100 MBps. Kabel UTP kategori 5 saat ini sering digunakan
dalam membentuk jaringan LAN Ethernet 100BaseTX.
Pemasangan EIA/TIA-568B RJ-45
Untuk kabel straight(standard) dua ujung kabel memiliki urutan yang sama, urutan pemasangan kabel (crimping) adalah:

Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat

Sedangkan untuk sambungan cross over urutannya pin 1 dan 3 tukar posisi, ping 2 dan 6 tukar posisi, seperti gambar berikut:

Ujung 1 standard
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih-Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Orange-Putih
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat




Standar Pemasangan EIA/TIA-568A RJ-45
Untuk kabel Straigth kedua ujung memiliki urutan sbb:


Ujung 1
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat


Untuk Kabel Cross Over urutan sbb :

Ujung 1 Standard
Pin 1 Putih-Hijau
Pin 2 Hijau
Pin 3 Putih-Orange
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Orange
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat
Ujung 2 cross over
Pin 1 Putih-Orange
Pin 2 Orange
Pin 3 Putih- Hijau
Pin 4 Biru
Pin 5 Biru-putih
pin 6 Hijau
pin 7 Putih-Cokelat
pin 8 Cokelat


2.    Konektor yang digunakan bersama kabel koaksial adalah konektor Bayonet Neil Concelman (BNC). Adapter-adapter dengan tipe berbeda tersedia untuk konektor BNC, termasuk konektorT, konektor barrel, dan terminator. Konektor pada kabel merupakan titik terlemah di jaringan.

BNC RG59
Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG59. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.

BNC RG6
Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG6. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.

BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 BNC RG6 yang akan dihubungkan ke Monitor, TV, dan DVR. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.

BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya

3.      Kabel Coaxial

Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

Kabel coaxial terdiri dari :
sebuah konduktor tembaga•
lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.•
sebuah lapisan paling luar.•
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.

Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.•
merupakan kabel “original” Ethernet.•
tidak digunakan lagi untuk LAN modern.•

10Base2 / Kabel “Thinnet”:
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.•
mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.•
menggantikan “Thicknet”.•
tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.•

Unshielded Twisted Pair
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil

Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Shielded Twisted Pair

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
“Shielded twisted pair” juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Kelebihan coaxial:
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang

Kelebihan twisted pair:
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)
Kelemahan kabel STP
-Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
-Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi
timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
-Harganya cukup mahal.

Kelebihan fiber optic:
- ukuran kecil dan ringan
- sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
- redaman transmisinya kecil
- bidang frekuensinya lebar
- Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
- Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
- Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

Kelemahan:
- instalasinya cukup sulit
- tidak fleksibel
- harga relatif mahal
tidak bisa di-tap di tengah
Konektor pada Twister pair

4.       
Ethernet 802.3
Adalah adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN)
Fast ethernet 802.3u cabling standart
Standar Fast Ethernet 100BaseTX, 100BaseT4, 100BaseFX, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100 megabit per detik melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair) dan juga menawarkan fungsi autonegotiation.
Gigabit Ethernet 802.3z optical
Standar Gigabit Ethernet 1000Base-X, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 1000 megabit per detik (1 gigabit per detik) melalui kabel serat optik (fiber-optic).
802.3ab Electrical Cabling Standart
Standar Gigabit Ethernet 1000BaseT, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 1000 megabit per detik (1 gigabit) melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair).
5.       
WIRELESS
Wireless merupakan teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau suara tanpa menggunakan media kabel. Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Jaringan wireless biasanya populer untuk pembangunan jaringan rumah, namun wireless bukan satu-satunya cara, baik wireless ataupun wired home memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Wireless, dapat dikonfigurasi melalui 2 cara yakni Ad Hoc yang dapat mengkomunikasikan jaringan peer-to-peer antar-device atau dengan mode Infrasutructure yang meperbolehkan device wireless dapat berkomunikasi dengan titik sentral yang kemudian dapat berkomunikasi dengan wired LAN yang ada di jaringan. Keduanya membutuhkan Network adapter bernama WLAN card.
Mengenai security, pada dasarnya wireless kurang aman disbanding wired LAN karena sinyalnya disiarkan secara bebas dan mudah ditangkap. Namun, dalam prakteknya wireless bisa aman seperti wired LAN, yakni dengan menambah password untuk setting jaringan wireless agar tidak mudah ‘diintip’ oleh tetangga user, atau dengan mempergunakan perlindungan data melalui standar enkripsi seperti Wired Equivalent Privacy (WEP).

WIRED
Wired LAN menggunakan kabel Ethernet dan adapter jaringan. Meskipun dua komputer dapat langsung ditransfer ke satu sama lain menggunakan kabel crossover Ethernet, kabel LAN umumnya juga membutuhkan perangkat pusat seperti hub, switch, atau router untuk mengakomodasi lebih banyak komputer. Untuk koneksi dial-up ke Internet, komputer hosting modem harus dijalankan Internet Connection Sharing atau perangkat lunak serupa untuk berbagi koneksi dengan komputer lain di LAN. Broadband router lebih mudah memungkinkan berbagi modem kabel atau DSL koneksi internet, ditambah mereka sering termasuk dukungan built-in firewall.
Kabel Ethernet harus ada di masing-masing komputer menuju komputer lain atau device sentral. Hal ini yang sering menyebabkan keruwetan karena panjangnya kabel yang dibutuhkan dan perlu pengaturan ruangan agar kabel tertata rapi. Sementara untuk konfigurasinya, jaringan wired maupun wireless tidak jauh berbeda.
Wired LAN menawarkan performansi yang sangat baik. Ethernet pada awalnya hanya mampu menawarkan bandwidth 10Mbps.

Mengenai biaya Wired, untuk Ethernet cables, hubs dan switch cukup murah. Software untuk sharing connection juga murah bahkan gratis. User harus mempersiapkan broadband routers ( opsional), walaupun harganya mahal, karena kemudahan instalasi dan keamanannya. Sedangkan Wireless jauh lebih mahal dari wired, termasuk harga untuk access point-nya.
Wired. Ethernet cables, hub dan switch, juga broadband router bisa dibilang bisa sangat reliable karena update yang makin matang dari manufakturnya. Secara fisik, koneksi kabel tidak dapat terkena interferensi atau gangguan di bandwith yang ada, seperti yang terjadi di jaringan wireless. Sedangkan Wireless LAN memiliki reliabilitas yang kurang dibanding wired LAN, namun dapat tertutupi jika sudah ada penanganan yang baik.